Jurlan News, Jakarta-Siapa yang tidak mengenal seorang penyair legendaris dengan pseudonim "Si Binatang Jalang", ialah Chairil Anwar. Pseudonim yang diambil dari buku karyanya bertajuk "Aku" ini, telah merambah di bidang sastra sejak usianya masih terlampau muda.
Chairil Anwar lahir di Medan 26 Juli 1922, beliau kemudian memutuskan untuk pindah ke Jakarta pada tahun 1940. Di sanalah ia mulai merintis karir dengan mengenal dunia sastra yang akhirnya melambungkan namanya. Ia bersama Asrul Sani dan Rivai Apin, dinobatkan oleh HB. Jassin sebagai pelopor angkatan '45 sekaligus puisi modern Indonesia. Beliau menutup mata pada usianya yang ke-27 tahun.
Beliau meninggalkan deretan karya yang masih sangat masyhur sampai sekarang. Di antaranya adalah, bertajuk "Aku" dan "Kerawang-Bekasi".
Di tengah karya-karyanya yang bersinar, beliau malah menderita penyakit komplikasi. Beliau didiagnosa menderita TBC, tifus dan gangguan usus kronis. Penyakit usus kronis inilah yang membawanya menutup usia pada 28 April 1949, yang disebabkan karena ususnya pecah.
Hidup bersama sastra, mati bersama karya. Sudah 71 tahun kau meninggalkan dunia literasi,selama itu pula karyamu tetap abadi. Terima kasih. Semoga ada Chairil muda lainnya yang kan melanjutkanmu untuk meliterasikan dunia. (DM01/RDP02)
0 komentar:
Posting Komentar