This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Kamis, 30 Juli 2015

Pembelajaran di-SMK NEGERI 9 JAKARTA diawali dan diakhiri dengan bernyanyi didalam kelas.

Kamis, 30 Juli 2015.


       

          JURNALIS9_JKT— Pembelajaran priode 2015-2016 SMKN 9 mewajibkan setiap kelas menyanyikan lagu Indonesia Raya sebelum pembelajaran pertama dimulai dan menyanyikan lagu Daerah sebelum pulang sekolah “Mulai saat ini sebelum pembelajaran pada jam pertama dimulai, kalian harus menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia yaitu, lagu Indonesia Raya dan sebelum pulang sekolah pada jam terakhir, kalian juga harus menyanyikan lagu Daerah Nusantara yang akan dibimbing oleh para guru yang mengajar pada jam tersebut” tutur Bapak kepala sekolah Yulianto S.Pd M.Si pada Senin (27/7) saat memberi amanat Upacara.

          Menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Daerah Nusantara agar menanamkan rasa nasionalisme “Tujuan kalian wajib menyanyikan lagu Indonesia Raya sebelum pembelajaran dimulai adalah agar kalian dapat menanamkan rasa nasionalisme yang tinggi diera globalisasi seperti sekarang ini. Dan wajib menyanyikan lagu Daerah Nusantara bertujuan supaya kalian lebih mencintai budaya-budaya di Indonesia dan mengembangkan budaya Indonesia, serta bertujuan untuk mempersatukan bangsa dan bahasa yang berbeda-beda. Karna disitu kalian dapat menyanyikan lagu-lagu yang berbahasakan Sunda, Jawa, Madura dan lagu-lagu lainnya” Ujar guru PKN, Bu Dewi. Kamis (30/7) saat mengisi jam di XII Adm.Perkantoran 1.

          “Dengan adanya kewajiban seperti itu, apalagi menyanyikan lagu budaya Indonesia membuat kalian mengenal seberapa besarnya Budaya yang kita miliki ini, guna tidak akan ada lagi pengakuan budaya Indonesia di Negara lain” Tukas guru PKN tersebut. (FU)

Penyusun : FU

Senin, 27 Juli 2015

“AWALAISA”MENDAPATKAN PRESTASI JUARA 1 NASYID (ANN DKI JAKARTA)

JURNALIS9_JKT— Dalam kesempatan kedua mengikuti lomba  Nasyid, Awalisa mendapatkan prestasi 1 Nasyid se-DKI yang diselenggarakan oleh ANN atau Asosiasi Nasyid Nusantara DKI Jakarta pada (11/06) Balai Pelatihan Kesenian Jakarta. 


Awalisa hanya mempersiapkan segalanya dengan 3 kali pertemuan full “kalau persiapan sih tidak memerlukan waktu lama, ketika mendengar kabar akan diadakannya lomba, kita membuat jadwal latihan. Pelatihan kitapun tidak rutin setiap minggunya karna mengingat teman-teman memiliki kesibukan masing-masing, itu-pun kita Cuma baru nyari-nyari konsep, baru fix latihan full anggota itu pas liat info lomba tinggal 10 hari dan nanya-nanya sama panitia lomba karna kita sudah telat TM, tapi syukurnya masih dibuka pendaftaran dan akhirnya baru latihan full itu 3 kali pertemuan” Ujar Nur Mutmainah ketika dikomfirmasi kamis (02/07) lalu.

“Awalnya ngga nyangka juga sih, Alhamdulillah bersyukur banget karna perjuangan kita ngga sia-sia” lanjut Nurmut. 



“ Insya Allah kalau emang masih dikasih kesempatan sama Allah ingin mengajak teman-teman lebih mencintai Allah lewat lantunan musik yang positif, yang ngga cuma bisa bergulau ria dengan musik-musik barat yang kurang baik dan bangga menunjukkan diri kita, kalau kita ini muslim loh” Ujar Nurmut saat ditanya harapan kedepannya untuk Nasyid Awalaisa tersebut. 



Narasumber : Nur Mutmainah


SEJARAH SINGKAT “AWALAISA”


JURNALIS9_JKT-- “Awalaisa” Adalah salah satu grup dakwah dengan sebuah lagu atau music atau sering disebut Nasyid. “Awalisa” diambil dari penggabungan nama personil serta diambil dari kata bahasa arab “Anisa” atau perempuaan, yang kebetulan seluruh personil Awalaisa adalah Akhwat /perempuan. 

          Sejarah terbentuknya Awalisa pada saat itu adalah ketika adanya LOKETA atau lomba-lomba ketrampilan Islami di SMAN 78, yang kebetulan SMKN 9 mendapatkan undangan untuk mengikuti kegiatan tersebut. Sebagian besar yang sering kali diikuti oleh SMKN 9 Adalah lomba pidato islami, MHQ, MTQ dan lomba lainnya, tidak termaksud nasyid. 

          Mengetahui bahwa tidak adanya yang mengikuti lomba nasyid, salah satu Siswi SMKN 9 bernama Nur Mutmainah berinisiatif menyalurkan bakat menyanyinya bersama teman-teman yang sering kali bernyanyi bersama dikelas untuk mengikuti lomba nasyid tersebut.

          Sebelum menemukannya kata Awalaisa, Nurmut dan teman-teman membentuk nama “Anisa Voice”. Karna “Anisa Voice” tidak terdengat nyaman oleh mereka dan kebetulan saat itu adalah kali pertama atau awal mereka mengadakan nasyid disekolah, diambillah kata awal tersebut menjadi “Awal Anisa”, namun karna tidak merasakan 
kecocokkan dengan “Awal Anisa” mereka melangsungkan menjadi “Awalaisa”

          Dengan tekat dan keyakinan serta nama grup yang berubah-ubah, Nurmut dan teman-teman mendapatkan prestasi Juara 3 se-DKI Jakarta dan Tanggerang. Adapun nama-nama yang terbentuk saat mengikuti lomba nasyid di SMAN 78 Adalah, Nur Mutmainah, Rasti, Eka, Susi, Yuliana Anggraini yang kebetulan mereka semua berada dijurusan yang sama, yaitu Akuntansi. 

          Namun setelah lulus sekolah, Awalaisa membuat formasi baru atau Anggota baru yang disebabkan oleh kemencaran para anggota dan sampai sekarang-pun Awalaisa masih dengan formasi barunya yang terdiri dari : Nur Mutmainah, Nurul Mala Afiyah, Eka Setya NIngsih, Eka Nurafifah, Annisa Agustiani, Ema Pudjiana dan Nur Dzulaiqha.



Sumber : Nur Mutmainah
Penyusun : FU
         

Kamis, 02 Juli 2015

ENJOY RAMADHAN




24 Juni 2015, Hari pertama pembukaan Enjoy Ramadhan at Museum Tekstil. Acara yang diikuti oleh para pramuka penegak Se-Jakarta Barat, tidak hanya pramuka penegak se-Jakarta Barat saja tetapi ada dari salah satu kaka penegak yang berpangkalan di Depok dan Tanggerang datang ke acara tersebut.

Namun penegak yang paling banyak berpartisipasi dalam acara tersebut adalah kalangan pramuka penegak yang berpangkalan diranting Tambora Jakarta Barat yaitu, SMK Negeri 9 Jakarta dan SMA Negeri 19 Jakarta dengan jumlah keseluruhan kurang lebih 30 peserta.

Dengan adanya surat undangan dari Dinas Pariwisata membuat Pembina pramuka SMK Negeri 9 Jakarta (Bpk. Kusnari & Bpk. Dwi) berantusias untuk mendukung para penegak mendapatkan izin dari kepala sekolah mengikuti acara tersebut.


“ Yah kalau sekolah mau mendanai kalian Bpk izinkan, kan uang sekolah bukan uang Bpk” ujar Pak Yulianto saat Pradana Putri (Avi Nurhasanah) pramuka penegak SMK Negeri 9 Jakarta meminta izin padanya.

Pramuka Penegak Tambora

SEJARAH MUSEUM TEKSTIL







         

SEJARAH SINGKAT MUSEUM TEKSTIL



SEJARAH SINGKAT MUSEUM TEKSTIL


Museum Tekstil Jakarta didirikan pada tahun 1976 sebagai hasil dari upaya bersama, dipelopori oleh Gubernur Jakarta saat itu, Ali Sadikin. Ini didirikan untuk menghormati Ibu Tien Soeharto (Istri Presiden Soeharto) yang diresmikan pada tanggal 28 Juni 1976. 

Pada pertengahan Era 1970-an, penggunaan tekstil, pemahaman penggunaan dan kuantitas serta kualitas produksi yang sangat jelas menurun. Beberapa bahkan menjadi sangat langka. Ini memotivasi beberapa warga terkemuka Jakarta untuk mendirikan sebuah lembaga yang didedikasikan untuk pelestarian dan penelitian tekstil Indonesia. Para Himpunan Wastraprema (Masyarakat Pecinta Tekstil) menyumbangkan koleksi dasar yang terdiri dari 500 tekstil berkualitas tinggi. Pemerintah Provinsi menyediakan akomodasi sebuah bangunan tua yang indah di distrik Tanah Abang Jakarta.

Inti dari bangunan sekarang rumah Museum Tekstil dibangun pada awal abad ke-19 oleh seorang Prancis dan kemudian dijual kepada Abdul Aziz Al Mussawi Katiri Konsul Turki di Jakarta. Pada tahun 1942 properti itu dijual ke Dr Karel Christian Crucq dan pada awal 1945 digunakan sebagai markas dari "Perintis Front Pemuda" dan Angkatan Pertahanan Sipil dalam perjuangan untuk mempertahankan kemerdekaan yang baru diproklamasikan Indonesia. Untuk alasan yang terakhir ini, bangunan ini terdaftar sebagai monumen bersejarah.

Pada tahun 1947 properti dimiliki oleh Lie Sion Pin yang disewakan kepada Departemen Sosial yang diubah menjadi sebuah lembaga untuk orang tua. Pada tahun 1962 properti diakuisisi oleh Departemen Sosial. Awalnya digunakan sebagai kantor, itu berubah menjadi sebuah asrama karyawan pada tahun 1966. Akhirnya pada tahun 1975, secara resmi diserahkan kepada Pemerintah DKI Jakarta Kota oleh Menteri Sosial. Gubernur Ali Sadikin memutuskan bahwa kebutuhan untuk dilestarikan tradisi tekstil Indonesia lebih besar dari kebutuhan kota untuk ruang penyimpanan arsip, yang bangunan ini telah dialokasikan dan lahirlah Museum Tekstil. (FU)

 SUMBER  



Menu :