Selasa, 08 Agustus 2017

Mengapa di Indonesia Minim Minat Baca ?

JAKARTA—Buku merupakan salah satu media yang sering dijumpai untuk menambah ilmu. Membaca menjadi salah satu jalan membuka jendela  dunia. Seiring berjalannya masa, membaca buku semakin kurang peminat nya. Terutama para generasi penerus, yang lebih sering membuka gadget dari pada buku. Hal ini tentu saja bisa memengaruhi masa depan bangsa Indonesia. Karena menurut survey UNESCO tahun 2012, indeks minat baca di Indonesia adalah 0,001 dari 1000 yang berarti hanya 1 orang yang memiliki minat baca.

Belum lama ini, di kawasan wisata Kota Tua, Jakarta Barat telah diadakan Festival Literasi Asia atau ASEAN Literary Festival yang ke empat kalinya. ASEAN Literary Festival atau yang disingkat dengan ALF diselenggarakan pada tanggal 3-6 Agustus 2017. Festival  ini bertujuan untuk menumbuhkan dan meningkatkan minat baca bagi masyarakat yang datang ke acara festival, terutama para pelajar dari taman kanak-kanak sampai tingkat SMA/SMK.




Selain itu, acara ini juga bertujuan untuk memfasilitasi para donatur yang peduli literasi dan mempertemukan TBM – TBM yang membutuhkan buku dengan donatur yang ingin menyumbangkan buku.

Para pengunjung bisa membaca buku dengan santai di booth yang tersedia di ALF. Pengunjung juga bisa membeli novel atau buku yag diminati. Tak hanya buku yang berasal dari pengarang Indonesia. Ada juga yang berasal dari luar Indonesia.

Faktor yang dapat memengaruhi minat baca bisa berasal dari lingkungan, yang tentunya ramah literasi. Lingkungan sosial di rumah yang efektif dan komunikatif dan membiasakan membaca 15 menit sehari. Orang tua berperan penting dalam gerakan literasi ini. Memantau perkembangan si anak dan buku yang diminati oleh si anak tersebut.
Tak hanya di rumah, sekolah juga harus mengadakan gerakan literasi. Agar minat baca siswa tidak berkurang dari pengaruh dunia globalisasi dan pergaulan.

-S.S

0 komentar:

Posting Komentar

Menu :