Jakarta -Wattpad adalah aplikasi bagi para penulis dan pembaca. Di Wattpad, penulis bisa ‘memperkenalkan’ hasil karyanya berbentuk cerita. Kalian bisa membuat akun gratis untuk mencoba untuk menulis atau pun untuk membaca. Beberapa siswi SMKNegeri 9 Jakarta, menulis di aplikasi Wattpad ini.
Erlita Novitania Awalianda, salah satu siswi SMK N 9 yang sedang dalam proses penerbitan hasil karya ceritanya di Wattpad. Ia sudah membuat 4 (empat) cerita, yaitu berjudulMovie, ALDIANA, False, dan Flow Effect. Dari keempat itu yang sedang dalam proses yaitu Movie tetapi yang lebih banyak ‘pembacanya’ itu sendiri ialah Flow Effect.
Movie itu dibuat setalah dua bulan membuat akun. “Movie itu sudah lama dan ceritanya pun sudah selesai” tegasnya. Kemudian ia mengajukan ke penerbit dan diterima.
Ia membuat akun Wattpad sejak tahun 2016 dengan nama yang awalnya @Erlita02 kini menjadi @erlitascorpio dan sudah memiliki 5000-an followers.
“Untuk Flow Effect jika sudah selesai akan dikirim ke penerbit dan semoga saja di terima” kata Erlita.
Selain Erlita, ada Rana Fitriani yang menulis di aplikasi Wattpad dengan nama @ransyrf dengan 3000-an followers. Rana membuat 3 cerita yaitu, Little Family, Love Begin Friend dan Love Begin Friend Season 2. Berbeda dengan Erlita, saat ini Rana belum proses ke penerbitan. Dari ketiga itu yang pembacanya Iebih banyak ialah Little Family. Ia membuat akun wattpadnya dari bulan Juni 2016. “Awalnya ikut-ikutan teman saja dan ‘iseng’ untuk mengisi waktu luang” kata Rana.
JAKARTA - SMK Negeri 9 Jakarta mendapat piala dan mendali di 3 Ekstrakulikuler yaitu Volley, Pencak Silat dan Futsal. Tim Volle merebut juara 3 (tiga) dalam Kejuaraan SMK BHK se-DKI Jakarta, Tim Futsal merebut juara 3 (tiga) dalam Cup Saint Nicholas School dan Mugiono perwakilan dari SMK Negeri 9 Jakarta merebut juara 3 (tiga) dalam Kejuaraan Pencak Silat Remaja.
Tim Futsal SMKN 9 Jakarta
Untuk ekstrakulikuler lain semoga bisa merebut juara dan membawa piala untuk
membanggakan sekolah tentunya. Tetap semangat, berjuang dan jangan lupa berdoa.
JAKARTA - Jurnalistik SMK Negeri 9 Jakartamengadakan acara Latihan Dasar KepemimpinanJurnalistik (LDKJ) yang dilaksanakan pada hariSabtu 28 Oktober hingga hari Minggu 29 Oktober 2017 di SMK Negeri 9. Seluruh anggota khususnya kelas X dan XI mengikuti acara ini hingga selesai, yang diawali dengan Apel Pelantikan.
Bermain games "Were Wolf"
Acara ini bertujuan untuk mendapatkan pengurus baru Jurnalistik dan ‘pendekatan’ antar sesama khususnya anggota Jurlan kelas X dengan ‘kakak-kakaknya’. Beberapa kegiatan yang ada seperti sharing, games, makan bersama serta pentas seni setiap kelompoknya.
Ketua periode 2016-2017 memberi selamat kepada ketua periode 2017-2018
Acara berjalan dengan lancar dan hikmat yang ditutup dengan pelantikan, serah terima jabatan periode 2017-2018 dan pemberian PERS untuk anggota baru. Adelya Kusuma Wardhani terpilih menjadi ketua Jurnalistik dan Daffa Salsabilla terpilih wakil ketua Jurnalistik periode 2017-2018. Untuk pengurus baru semoga kedepannya bisa membuat Jurnalistik ini lebih baik lagi dan pastinya memajukan Jurnalistik itu sendiri.
Berikan yang terbaik untuk pengabdiannya selama satu tahun ke depan.
JAKARTA - SMK Negeri 9 Jakarta mengadakan penyembelihan hewan qurban di Hari Raya Idul Adha yang berlangsung pada tanggal (02/09).
Kegiatan ini rutin dilakukansetiap tahun tentunya, dan yang memberikan donaturnya itu sendiri ada dari beberapa alumni, guru-guru baik berupa hewan qurbannya ataupun uang.
Yang mendapatkan daging itu “ terutama fakir miskin, kalau untuk tahun lalu hanya yatim piatu dan bukan hanya untuk warga smk 9 saja tentunya juga buat masyarakat sekitar yang pantas mendapatkannya” ujar Ketua Rohis, Muhyi.
Tahun ini ada satu ekor sapi dan dua ekor kambing dan yang menyembelih yaitu Ust. Abdul Syukur (guru agama Islam) yang akan dibikin 180 kantong plastik, 137 untuk mustahik sisanya untuk guru-guru, panita dan warga sekitar.
Jakarta - Beauty Class di SMK Negeri 9 Jakarta sudah ada dari tahun sebelumnya dengan produk yang sama yaitu Emina. Produk Emina mempromosikan kegiatan ini di sekolah-sekolah sudah dua tahun. Pada tahun ini, sudah dilaksanakan dalam dua hari dan masih berlanjut. Hari pertama (21/08) untuk kelas XII PM 2 dan saat ini hari kedua (22/08) untuk kelas XII AK 2.
Kenapa ada kegiatan Beauty Class ini? Agar siswi SMK Negeri 9 khususnya kelas XII untuk memperdalam tentang Makeup itu sendiri, mengetahui cara penggunaannya dari alat-alat kecantikan yang tersedia. Makeup sangat penting buat kaum perempuan tentunya, ya karena untuk mempercantik diri.
Menurut Keziasalah satu siswi dari kelas XII AK 2 “Beauty Class ini sangat bermanfaat sekali karena saya sebelumnya tidak tahu apa-apa tentang Makeup dan alat-alatnya. Jadi saya bisa belajar bagaimana cara penggunaannya.”
Beauty Class diadakannya pertahun dan khusus untuk kelas XII saja dan berharap bisa berlanjut ke tahun-tahun berikutnya.
Jakarta - Tim futsal SMK Negeri 9 Jakarta melakukan pertandingan perdananya (25/08) di SMA Negeri 2 Jakarta. Pertandingan dimulai pada jam 15.30 WIB hingga selesai. Tim futsal SMK 9 pun sudah melakukan persiapan yang sangat matang. “Kita usahain buat bawa trophy ke sekolah” ujar Sang Kapten, Arjuna.
SMK Negeri 9 Jakarta bertanding melawan SMA Kristen Pancaran Berkat. Dalam pertandingan, tim 9 bermain dengan sangat baik. Di babak pertama, SMA Kristen Pancaran Berkat unggul lebih dahulu dari SMK Negeri 9 dengan skor 1-0. Walaupun kalah di babak pertama, tim 9 tidak menyerah begitu saja.
Di babak kedua, tim 9 mencetak gol pertamanya dan salah satu anggota dari tim 9 mendapatkan kartu kuning. Namun tim SMA Kristen Pancaran Berkat unggul kembali dengan skor 3-1.
“Alhamdulillah, gapapa, kita main dengan baik, walaupun hasilnya diluar ekspetasi” ujar Arjuna.
Untuk pertandingan ke-2 yang akan diselenggarakan pada hari Minggu (3/09), tim futsal SMK Negeri 9 akan mempersiapkan yang lebih baik lagi. “Untuk pertandingan selanjutnya, pokoknya menang harga mati. Gimana pun caranya harus menang, asalkan jangan bermain kasar” ujar Arjuna.
Tetap semangat buat anggota tim futsal 9 ya, banggain sekolah kita tentunya.
Jakarta – Seminar tentang fotografi yang bertema Hitam dan Putih ini di selenggarakan oleh Ika Denny yang lebih akrab dipanggil ‘Bunda’, pada hari Sabtu (29/7) 2017 pada jam 01.00 s/d 04.00 Wib di Ruang Training Mal Mangga Dua, Jakarta Barat.
Ika Denny menyampaikan pengetahuan fotografi khususnya photo B&W dan sharing tentang pengalaman pribadi nya selama 8th pada saat ia memulai hobinya dibidang fotografi.
Bagi Bunda sendiri, ia lebih menyukai foto hitam dan putih dari pada foto berwarna. “Ada rasa yang tidak saya dapatkan di foto berwarna dan itu saya dapatkan difoto B&W , tidak tau kenapa tapi feelnya lebih dapat saja” jelasnya.
Menurutnya, pada saat di jadikan foto ke B&W itu lebih memperhatikan intesitas cahaya, cahaya yang berlebih (over) akan terlihat kurang bagus hasilnya. Pengambilan foto yang baik adalah pada pagi dan sore hari. Sekitar jam 10 pagi-2 siang itu merupakan waktu buruk untuk memotret foto hitam dan putih. Biasanya, jika hasil fotonya kurang bagus Bunda biasa menggunakan aplikasi Photoshop atau Snapseed (pengguna handphone) untuk lebih menyempurnakan hasil dari potretnya.
Bunda lebih suka menjalankan hobinya itu dengan berkunjung ke daerah-daerah yang terpencil seperti di pulau Alor, NTT. “Pada saat pengambilan gambar, saya tidak hanya asal jepret kamera, tetapi mengamati terlebih dahulu dan melakukan interaksi terhadap mereka yang saya jadikan objek” katanya.
Kamera Tele dan Sony, yang biasa digunakan Bunda pada saat pemotretan. Ika Denny juga menjelaskan dengan perhatikan satu cahaya, pengambilan pada saat pagi atau sore hari, dengan ISO, dan Lensa serta Pengeditan B&W yang pas maka tercipta foto hitam dan putih yang sempurna.
JAKARTA—Buku merupakan salah satu media yang sering dijumpai untuk menambah ilmu. Membaca menjadi salah satu jalan membuka jendela dunia. Seiring berjalannya masa, membaca buku semakin kurang peminat nya. Terutama para generasi penerus, yang lebih sering membuka gadget dari pada buku. Hal ini tentu saja bisa memengaruhi masa depan bangsa Indonesia. Karena menurut survey UNESCO tahun 2012, indeks minat baca di Indonesia adalah 0,001 dari 1000 yang berarti hanya 1 orang yang memiliki minat baca.
Belum lama ini, di kawasan wisata Kota Tua, Jakarta Barat telah diadakan Festival Literasi Asia atau ASEAN Literary Festival yang ke empat kalinya. ASEAN Literary Festival atau yang disingkat dengan ALF diselenggarakan pada tanggal 3-6 Agustus 2017. Festival ini bertujuan untuk menumbuhkan dan meningkatkan minat baca bagi masyarakat yang datang ke acara festival, terutama para pelajar dari taman kanak-kanak sampai tingkat SMA/SMK.
Selain itu, acara ini juga bertujuan untuk memfasilitasi para donatur yang peduli literasi dan mempertemukan TBM – TBM yang membutuhkan buku dengan donatur yang ingin menyumbangkan buku.
Para pengunjung bisa membaca buku dengan santai di booth yang tersedia di ALF. Pengunjung juga bisa membeli novel atau buku yag diminati. Tak hanya buku yang berasal dari pengarang Indonesia. Ada juga yang berasal dari luar Indonesia.
Faktor yang dapat memengaruhi minat baca bisa berasal dari lingkungan, yang tentunya ramah literasi. Lingkungan sosial di rumah yang efektif dan komunikatif dan membiasakan membaca 15 menit sehari. Orang tua berperan penting dalam gerakan literasi ini. Memantau perkembangan si anak dan buku yang diminati oleh si anak tersebut.
Tak hanya di rumah, sekolah juga harus mengadakan gerakan literasi. Agar minat baca siswa tidak berkurang dari pengaruh dunia globalisasi dan pergaulan.
Pendaftaran online (PPDB) sudah terlaksanakan di SMK Negeri 9 Jakarta. Terdapat ratusan siswa-siswi yang diterima di sekolah tersebut. Di sekolah ini terdapat tiga Jurusan yaitu Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran (Administrasi Perkantoran), Akuntansi dan Keuangan Lembaga (Akuntansi) dan Bisnis Daring dan Pemasaran (Pemasaran).
“ SMK Negeri 9 Jakarta itu impian sekolah saya setelah lulus dari SMP karena disini saya bisa belajar di bidang kewirausahaan” menurut Sri Wulandari.
Pengarahan dari guru
Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) sudah dilakukan selama 3 hari, banyak kegiatan-kegiatan yang dipandu oleh OSIS SMK Negeri 9 dan guru-guru yang memberikan pengarahan.
Wawancara Jose
“ SMK Negeri 9 kualitasnya baik dan saya liat alumni disini bisa sukses, selama MPLS saya merasa senang dapat teman baru dan ilmu-ilmu yang saya belum ketahui” kata Jose.
Demo Ekstrakulikuler sebagai penutup MPLS. Semua ekskul yang ada di SMK Negeri 9 Jakarta menampilkan keahlian-keahliannya dan mempromosikan agar siswa baru bisa mengikuti organisasi tersebut.
Pemuda-pemudi
generasi sekarang sangat berbeda dengan generasi terdahulu dari segi pergaulan
atau sosialisasi, cara berpikir, dan cara menyelesaikan masalah. Pemuda-pemuda
zaman dahulu lebih berpikir secara rasional dan jauh ke depan. Dalam arti,
mereka tidak asal dalam berpikir maupun bertindak, tetapi mereka merumuskannya
secara matang dan mengkajinya kembali dengan melihat dampak-dampak yang akan
muncul dari berbagai aspek. Pemuda zaman dahulu juga aktif dalam berbagai
kegiatan sosial.
Dulu hanya orang-orang dewasa atau
orang- orang yang mempunyai kepentinganlah yang dapat mempergunakan HP,tetapi
sekarang semua orang hampir menggunakan alat komunikasi ini,sampai-sampai
anak-anak yang masih duduk di bangku SD pun jaman sekarang sudah mempergunakan
HP,dan tak jarang untuk membawanya ke sekolah.padahal HP ini sebenarnya sangat
menggangu bagi anak yang masih bersekolah,karna biasanya mereka mempergunakan
HP bukan untuk hal-hal yang penting,tetapi hanya untuk mainan dan gaya-gayaan
semata,yangdapat menggangu konsentrasi mereka dalam belajar.
Menurut
Ibu Siti (40)“generasi yang dahulu
lebih baik, karena dia selalu bersosialisasi dengan lingkungan, beda dengan
generasi sekarang dia lebih suka melalui sosmed jarang untuk bertatap muka atau
bermain yang seperti dulu, bahkan pakaian jaman sekarang, model pakaian
sajake barat baratan, jadi gimana
generasi yang akan datang bila tidak di perbaiki dari sekarang, harapannya
semoga genari yang sekarang harus membenahi diri apakah pakaian tersebut tidak
aneh aneh”,ujarnya.
Masa depan bangsa ada di tangan
pemuda. Ungkapan ini memiliki semangat konstruktif bagi pembangunan dan
perubahan. Pemuda tidak selalu identik dengan kekerasan dan anarkisme tetapi
daya pikir revolusionernya yang menjadi kekuatan utama. Sebab, dalam mengubah
tatanan lama budaya bangsa dibutuhkan pola pikir terbaru, muda dan segar.