JAKARTA , JURNALIS9_JKT— Rabu (28/10) “Salah
satu Pahlawan Nasional Indonesia pendiri organisasi Budi Utomo, khususnya kaum
muda di jawa tengeh adalah Prof.Mr.Dr.Soetomo. Karna kegigihannya untuk menjadikan
kaum muda lebih berpendidikan dan berbudi pekerti baik, membuat saya sangat
kangum pada Beliau” Ucap M.Yusran Hafizd selaku ketua Osis, saat dikomfirmasi
pada Rabu (28/10).
Cara
penghormatan kepada para pahlawan adalah dengan melaksanakan kenaikan bendera
Merah Putih, serta berperan aktif “Melaksanakan upacara pengibaran bendera setiap
hari Senin, maupun hari-hari besar lainnya saja sudah menjadi penghormatan bagi
para pahlawan yang telah lama gugur dimedan perang. Namun bukan hanya itu saja,
menghormati para pahlawan juga dapat kita lakukan dengan belajar sungguh-sungguh,
menjadikan generasi muda yang lebih baik dan bererkahlak mulia, serta berperan
aktif menjaga lingkungan sekitar dengan baik” Jelas ketua Osis tersebut
Menjadi
generasi muda yang cerdas dan berakhlak adalah salah satu harapan ketua Osis
untuk menjadikan Sumpah Pemuda ini lebih bermakna “Semoga dapat menjadi
generasi muda pelopor Bangsa yang baik dan menjadi pemimpin dimasa depan yang
hebat, yang nantinya dapat membuat Indonesia menjadi Negara maju serta
menjadikan perekonomian Bangsa ini lebih
baik. Masa depan Bangsa Indonesia berada di tanggan generasi muda, maka jadilah
generasi yang cerdas dan berakhlak”
Penulis:
Eliza Arum wulandari
Editing:
Fitria Ulfa
Dokumentasi:
Siska Apriliana
Narasumber : M. Yusron Hafidz
Jakarta, Jurnalis9_Jkt— Jum’at, 23 Oktober 2015, Ade Arifpriana selaku Karyawan Bank Panin mengatakan, bahwa
iabangga pada para pelajar SMK Negeri 9
jakarta, yang memiliki apresiasi yang tinggi dan pandai dalam bertanya.
Pertanyaan yang disampaikan para
pelajar SMK 9, membuat Ade Arifpriana juga berkata ditengah lapang bahwa, SMK
Negeri 9 adalah salah satu sekolah yang paling aktif dari pada sekolah-sekolah
yang telah Bank Panin jumpai. (FU)
JAKARTA,JURNALIS9_JKT—. Jum’at 23 Oktober 2015, Untuk menjalankan program
pemerintahan, Bank Panin menggandeng SMK Negeri 9 Jakarta dalam menjalankan
program pemerintahan, yang dinamakan SIMPEL “Simpanan Pelajar”.
Dalam kesempatannya berbicara, pak Ade
Arifpriana, selaku karyawan Bank Panin. Menjelaskan ditengah lapang SMK9,bahwa
Bank Panin membuka Tabungan Pelajar, yang disosialisasikan kesetiap sekolah,
mulai dari Paud, TK, SD, SMP, SMA dengan tujuan penggalangan rajin menabung
untuk para pelajar dan menjalankan program pemerintahan.
Beliau juga menerangkan bahwa
pembukaan Bank Panin dalam systemTabungan Pelajar ini dapat dilakukan hanya dengan uang senilai Rp.5.000
dan untuk penabungan dapat dilakukan minimal Rp.1.000 perhari dengan bebas
administrasi atau pemotongan bunga.
JURNALIS9_JKT--
KUMAN ternyata penyebab dari KUDIS, KUTIL, dan KURAP. Pada senin (19/10)
pagi, Adurahman Tanjung atau yang akrab dipanggil Pak Tanjung, selaku penggati
pembina upacara sebenarnya.
Menyampaikan amanat yang dapat
menghadirkan gelak tawa bagi peserta Upacara Senin pagi lalu. Dari hasil
pengamatannya, ia merasa bahwa anak-anak remaja khususnya siswa/i SMKN 9
Jakarta, telah terjangkit penyakit KUDIS, KUTIL dan KURAP, namun bukan dalam
arti penyakit kulit sebenarnya.
Ia mengatakan KUDIS yaitu Kurang
Disiplin, Pak Tanjung mendapati bahwa masih banyak siswa/i yang masih kurang
disiplin karena banyak yang terlambat datang kesekolah, seperti pagi saat
upacara berlangsung.
KUTIL atau yang
berkepanjangan Kurang Teliti maksudnya adalah, sikap kurang Disiplin siswa/i. Ia
juga berkata bahwa sikap kurang teliti juga berakar dari tergesa-gesa dan sikap
tersebut adalah sikap yang dekat dengan Syetan.
Beliau yang berlatar belakang seorang guru
Agama Islam di sekolah ini menambahkan, bahwa anta KUDIS, KUTIL masih ada KURAP
yang berkepanjangan Kurang Rapih.
Ia mengambil contoh,
beberapa siswa yang rambutnya masih gondrong dan belum mencukur seperti yang
telah Ia lakukan sebagai teladan mencukur rapih rambutnya.
Dan semua prilaku tersebut bersumber
dari KUMAN yaitu Kurang Iman, ia menambahkan bahwa seseorang yang memiliki iman
tidak akan memiliki prilaku seperti diatas contohnya saja umat Islam yang
melatih kedisiplinannya melalui shalat lima waktu, yang harus dikerjakan saat
adzan telah berkumandang. Hal tersebut sangat jelas dan menegaskan bahwa
dibalik waktu beribadah, tersimpan kediplinan yang harus diterapkan. (MD)
JURNALIS9_JKT— Pada Sabtu 17 Oktober
2015, lima belas Anggota Jurnalistik SMK Negeri 9 Jakarta, ditugaskan pihak
sekolah untuk mengikuti “Pelatihan Pemrograman Android dengan Kivy untuk siwa
SMA/SMK” . Yang diselenggarakan oleh salah satu Fakultas di Universitas
Trisakti, yaitu Teknik Informatika Fakultas Teknologi.
“Palatihan ini adalah salah satu kegiatan Pengabdian Kepada
Masyarakat (PKM), yang ditujukan kepada para siswa SMA/SMK, agar dapat
memprogramkan android” Jelas Syaifudin, MSi, Ph.D selaku ketua. (FU)
Untuk melihat dokumentasi kegiatan, silahkan klik DISINI
JURNALIS9_JKT-- Tanggal
1 Oktober , diperingati dengan hari kesaktian Pancasila, atau lahirnya
Pancasila sebagai dasar negara dan ideology bangsa Indonesia. Hari Kesaktiaan
Pancasila diperingati dangan penaikan bendera merah putih, dan Pasukan Pengibar
Bendera berperan sebagai petugas upacara Kamis pagi lalu. (01/10/15)
Kepala Bagian Kesiswaan Yayan Sudarman (pengajar olahraga) atau
yang akrab dipanggil pak Yayan, menyampaikan amanat dari Mentri Pendidikan
Dasar & Menengah dan Kebudayaan, Anies Baswedan. Pak Yayan yang ditemui
disela istirahat kedua Kamis(01/10/2015). Menurutnya nilai Pancasila adalah
Ideologi bangsa Indonesia yang berawal dari gerakan G30SPKI, yang terdapat
pembantaian besar-besaran dan terjadinya kudeta maka lahirlah Pancasila.
Nilai Panasila juga mengandung nilai moral yang dibutuhan
masyarakat , disila kedua juga ia mengatakan ada nilai kemanusiaan yang harus
menjadi dasar dimasyarakat , pada sila ketiga Keadilan yang harus dimiliki
masyarakat di mata Pemerintah, masyarakat tidak boleh terpecah belah dan
demokrasi uga arus didasarkan dengan musyawarah.
Ia juga mengatakan semua elemen warga negara baik itu
rakyat dan pemerintah juga harus melaksanakan nilai Pancasila sebagai dasar
negara. Ia mengharapkan Pancasila yang merupakan Ideologi bangsa tidak terlupakan
di era apapun apalagi kita yang beraneka ragam, satu untuk semua bukan semua
untuk satu. (MD)